CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

WeLcOmE tO mY bLoG........!?KuErEn Yaa........

Jumat, 25 Juli 2008

PROSES ALIR KERJA PEMANCAR TV

1. Sistem Peralatan
Sistem peralatan stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended terdiri dari :

PemancarUnattended.gif

Gb. 1 Stasiun Pemancar TV Unattended

a). TVRO
TVRO merupakan singkatan dari Television Receive Only. Jadi TVRO merupakan peralatan penerima satelite yang hanya digunakan untuk menerima siaran televisi terdiri dari :

1). Antena Parabola
2). Alat penerima Satelite ( Satelite Reveiver )

Siaran TVRI dari stasiun pusat Jakarta di Senayan di transmisikan ke stasiun bumi Cibinong melalui stasiun microwave Telkom di GATSU ( Jl. Gatot Subroto). Dari stasiun bumi Cibinong siaran TVRI ditransmisikan melalui UP-Link ke SKSD PALAPA yang kemudian mentransmisikan kembali ke bumi ke seluruh wilayah nusantara. Siaran TVRI yang ditransmisikan kembali ke bumi melalui frekuensi band 4GHz diterima oleh parabola dan diteruskan ke penerima satelite (satelite receiver). Di satelite receiver siaran TVRI yang dimodulasikan pada frekuensi 4 GHz band didemodulasi (diproses) kembali sebagai input signal bagi pemancar TVRI yang berfungsi untuk memancarkan kembali kepada masyarakat di wilayah siarannya.

b). Pemancar TV
Pemancar TV yang digunakan disini adalah pemancar televisi dengan sistem CCIR PAL B untuk frekuensi band VHF, dan sistem CCIR PAL G untuk frekuensi band UHF. Sedangkan daya pancar yang digunakan sangat tergantung dengan luas daerah yang ingin dijangkau (coverage area). Tetapi dalam sistem stasiun pemancar TV Unattended, untuk mendapatkan tingkat efisiensi yang tinggi, besarnya daya pancar pemancar perlu dipertimbangkan bersamaan dengan penyediaan catu daya listrik dari fasilitas umum yang tersedia. Apabila dilokasi yang telah ditentukan untuk stasiun pemancar tidak tersedia catu daya listrik dari PLN, dan menggunakan diesel generator sendiri tidak cukup effisien atau sulit karena kondisi geografis, maka catu daya listrik alternatif adalah menggunakan solar cell. Namun tingkat efisiensi tinggi yang masih dapat diperoleh dengan menggunakan catu daya solar cell untuk pemancar televisi dengan daya pancar sampai dengan 10Watt.

Konfigurasi pemancar televisi dapat di disain sesuai kebutuhan yaitu single sistem, “cold stand-by sistem” atau “hot stand-by sistem”. Pada Single sistem hanya memiliki satu sistem peralatan, dan tidak memiliki sistem peralatan cadangan. Sehingga apabila peralatan pemancar mengalami gangguan maka siaran akan terputus untuk daerah jangkauan yang bersangkutan, sampai peralatan mendapat perbaikan.

Konfigurasi cold stand-by sistem dan hot stand-by sistem keduanya memiliki sistem peralatan stand-by (cadangan). Pada cold stand-by sistem, sistem peralatan cadangan akan beroperasi apabila sistem peralatan utama mengalami gangguan. Perpindahan pengoperasian sistem peralatan utama ke sistem peralatan cadangan dapat di disain secara otomatis, namun siaran akan terganggu kurang dari satu menit. Secara lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut, misalnya Pemancar I sebagai peralatan utama, dan Pemancar II sebagai pemancar cadangan. Pemancar I (satu) beroperasi sebagai pemancar utama terhubung ke antena dan Pemancar II (dua) sebagai pemancar cadangan terhubung ke dummy load melalui “Coaxial switch”. Apabila Pemancar I (satu) mengalami gangguan, maka Pemancar I (satu) secara otomatis akan dimatikan dan daya output hilang (tidak ada). Tidak adanya daya output pemancar I (satu) merupakan informasi (pemerintah) bagi Pemancar II (dua) untuk beroperasi menggantikan peranan pemancar I (satu). Proses pergantian pemancar ini secara bertahap adalah sebagai berikut : Pemancar I (satu) mendapat gangguan, Pemancar I (satu) “Off”, Daya output pemancar I (satu) hilang, coaxial switch yang semula menghubungkan Pemancar I (satu) ke Antenna dan Pemancar II (dua) ke dummy load, berputar sehingga berfungsi menghubungkan Pemancar II (dua) ke Antena dan Pemancar I (satu) ke dummy load, Pemancar II (dua) “On” dan daya output pemancar II (dua) disalurkan ke antenna untuk ditransmisikan.
¼br /> pemancaruntt.gif

Konfigurasi sistem pemancar hot stand-by sistem, beroperasi dengan kedua sistem peralatan pemancar secara bersama-sama dan daya output masing-masing pemancar bergabung, apabila satu pemancar memiliki daya output sebesar 1 (satu) KW maka gabungan kedua pemancar menjadi 2 (dua) KW. Apabila salah satu sistem peralatan pemancar mengalami gangguan, sistem peralatan pemancar satunya masih tetap beroperasi sehingga siaran tidak terhenti, hanya daya output pemancar menurun menjadi hanya 25 % dari nominal daya output pemancar.

2. Sistem Catu Daya Listrik
Sistem catu daya listrik yang paling menguntungkan adalah apabila di lokasi telah tersedia jaringan listrik umum dari PLN, dan sebagai cadangan dapat saja digunakan diesel generator. Apabila dilokasi tidak terdapat jaringan listrik PLN maka diesel generator dapat digunakan sebagai peralatan utama dan peralatan cadangan. penggunaan diesel generator dapat didisain unuk daya berapa saja, namun untuk stasiun pemancar Televisi Unattended, pengiriman bahan bakar secara rutin perlu menjadi pertimbangan.

Pembangunan catu daya listrik yang tidak memerlukan pasokan bahan bakar dapat digunakan sollar cell yang berfungsi mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik. Namun harga sollar cell dirasakan masih cukup tinggi, sehingga berdasarkan hasil perhitungan, penggunaan sollar cell untuk stasiun pemancar TVRI masih cukup efisien apabila digunakan untuk mengoperasikan peralatan pemancar televisi dengan daya pancar sampai dengan 10Watt/ untuk daya pancar lebih dari itu, bukan tidak mungkin untuk di disain melainkan menjadi lebih mahal dan tidak efisien. Maka pembangunan perdana stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended yang lokasinya terpencil dan belum tersedia jaringan PLN menggunakan catu daya sollar cell dan daya pancar 10Watt.

3. Sistem Operasional
Sistem pengoperasian stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended seharusnya menggunakan sistem remote control operation, karena stasiun pemancar yang dibangun bukan merupakan Stasiun Pengulang. Berhubung sistem ini dianggap masih cukup mahal maka dicari upaya agar stasiun pemancar ini dapat dioperasikan dengan sistem otomatic control operation dengan melakukan beberapa modifikasi sehingga stasiun pemancar TVRI ini merupakan stasiun pemancar “semi” Unattended.

Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa seharusnya sistem otomatic control operation bekerja apabila ada signal dari stasiun sebelumnya (stasiun pemancar pengulang) namun berhubung signal syncronisasi televisi dari TVRO selalu ada maka pemancar televisi akan hidup terus menerus selama 24 jam sedangkan waktu TVRI tidak sampai 24 jam. Kondisi seperti ini sangat tidak efisien dan membahayakan, karena disamping merupakan pemborosan energi juga adanya kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa pemancar televisi akan beroperasi apabila tersedia signal syncronisasi dan pada jam-jam tertentu sesuai dengan jadwal siaran TVRI/ untuk itu ditambahkan peralatan “TIME CONTROL” yang dapat diprogram setiap hari selama seminggu dan berulang terus. Misalnya pada hari pertama (senin) pemancar beroperasi dari jam 05.30 sampai dengan jam 12.00 dan dari jam 14.00 sampai dengan jam, 24.00 dan seterusnya.

Dikutip dari tvconsulto.com

baca selengkapnya......

STANDAR TV DUNIA DAN HDTV

Digital Studio College kembali mengadakan open seminar tentang High Definition TV pada hari .Open Seminar ini terselenggara atas kerjasama antara Digital Studio dengan Pioneer. Pembicara seminar dari pihak Pineer, yaitu Bpk. Wira Sutedja, beliau adalah General Manager Car Audio Division)

Tim dari Pioneer dalam acara ini mendisplaykan 2 buah unit TV Plasma HDTV dan TV Plasma non HDTV serta 1 unit audio system surround.

Di awal presentasi dimulai dengan sedikit permainan yang cukup memutar otak dan menguji daya nalar kita. Setelah itu acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai teknologi HDTV saat ini. Ada 2 buah unit TV Plasma dengan teknologi yang berbeda (HDTV dan non HDTV), setiap peserta diberikan isian form untuk membandingkan 2 teknologi tersebut, Dalam tiap isian, peserta ditayangkan beberapa shot kamera, dan peserta diminta untuk mengisi form mengenai perbandingan teknologi tersebut.

Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV) adalah standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.

Dikutip dari dscollege.blogspot.com

baca selengkapnya......

PROSES KERJA PESAWAT TV

Televisi digital atau penyiaran digitaladalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

Pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:

Perubahan lingkungan eksternal

Pasar TV analog yang sudah jenuh

Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel

Perkembangan teknologi

Teknologi pemrosesan sinyal digital

Teknologi transmisi digital

Teknologi semikonduktor

Teknologi peralatan yang beresolusi tingggi

Daftar isi :

1 Keberadaan TV Digital di Indonesia

2 Frekuensi TV Digital

2.1 Kelebihan Frekuensi TV Digital

3 Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial

3.1 Kualitas Penyiaran TV Digital

3.2 Manfaat Penyiaran TV Digital

4 Transisi ke TV Digital

KEBERADAAN TV DIGITAL DI INDONESIA

Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.

Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.

FREKUENSI TV DIGITAL

Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.

Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.

Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

Kelebihan Frekuensi TV Digital

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.

Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

KARAKTERISTIK SISTEM PENYIARAN TV DIGITAL TERESTRIAL

Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.

Kualitas Penyiaran TV Digital

Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Manfaat Penyiaran TV Digital

TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).

Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti [[internet]

Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak. Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).

Transisi ke TV Digital

Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.

Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.

Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.

Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi.

Dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital

baca selengkapnya......

SEJARAH PENEMUAN TELEVISI

Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)

Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)

Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasil yang berjalan baik, orang-orang mulai melihat kemungkinan untuk

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.

TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya, RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA yang belajar dari pengalaman CBS mulai membangun sistem warna menurut formatnya. Mereka dengan cepat membangun sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna dan sistem hitam putih. Setelah RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran komersial thn 1953.

Berpuluh tahun kemudian hingga awal milenium baru abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama. Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang persepsi orang tentang televisi. Tetapi semuanya secara perlahan mulai berubah, televisi secara bertahap sudah memasuki era digital.

Dikutp dari misteridigital.wordpress.com/

baca selengkapnya......

Selasa, 03 Juni 2008

Tugas Bu Ari

Magazin Film
Kamera Film atau motion picture camera dipakai untuk memotret gambar satu persatu dengan kecepatan yang teratur. Pemotretan yang dimaksud mempunyai prosedural sama dengan cara yang dilakukan oleh kamera still foto. Perbedaannya adalah pada hasil di mana foto dilihat sebagai barang cetakan tapi dalam bentuk proyeksi ke layar.Pemotretan dengan kecepatan teratur diberdayakan untuk proyeksi. Misalnya gambar bergerk normal jika dipotret sebanyak 24 gambar per detik. Jika kurang atau lebih kecepatannya yang didapat adalah gerak tak normal.Gambar yang diputar berurutan menghasilkan ilusi akibat kerja kamera yang pada prinsipnya berhubungan dengan persistence of vision dan intermittent movement.Pilih menu berikut untuk mengerti bagaimana prinsip kerja kamera film:

A. Prinsip Kerja
B. Intermittent Movement
C. Persistence of Vision
D. Prinsip KerjaPrinsip kerja kamera film itu dibangun oleh mekanisme
yang disebut intermittent movement. Sebelumnya perlu dijelaskan beberapa pengertian menyangkut bagian dari mekanisme agar lebih mudah mengetahui prinsip kerja kamera film.Berikut adalah penjelasan tentang tentang:
1. Shutter
2. Claw
3. Baterai
1. Shutter Shutter kamera film berfungsi untuk menutup dan membuka lubang masuk cahaya ke film yang dihadapkan ke aperture atau camera gate.Karena fungsinya itu, shutter umumnya berbentuk busur berporos untuk melakukan rotasi. Karena itu disebut rotating disk dengan cut out 180 derajat.Pelaksanaan fungsi terjadi sewaktu berputar. Ketika membuka film dicahayai dan ketika menutup film berganti.Karena itu perlu dijelaskan fungsi komponen lain claw yang akan dijelaskan lebih lanjut.
2. Pull Down ClawClaw atau pull down claw berfungsi untuk menarik film dari dan ke camera gate. Proses kerjanya unik karena bekerja ketika shutter menutup kemudian dikait oleh claw.Cara kerja pull down claw adalah mengait frame film pada sprocketnya seperti cara burung pelatuk.


3. BateraiSumber daya yang menggerakkan kamera film adalah listrik yang diubah menjadi arus searah. Fungsi itu diambil alih baterai karenalebih mudah membawanya.B. Intermittent Movement Pengertian Intermittent Movement dibangun oleh diantaranya seperti dijelaskan dalam prinsip kerja tadi, dan:

1. Frame
2. Perforasi/Sprocket
3. Magazin
4. Loop, serta
5. Pilot pin

1. FrameSifat intermittent movement berhubungan dengan framing yang dilakukan oleh aperture. Setiap kamera membuat frame sesuai ukurannya. Frame motion picture yang umum adalah 35 mm dan 16 mm. Untuk pemakainan khusus ada yang berukuran 8 mm dan 70 mm.
2. Sprocket Sprocket atau perforasi adalah lubang-lubang di tepi frame yang berguna untuk sangkutan claw ketika bekerja menarik film.
3. MagazinMagazin adalah tempat menyimpan film. Prinsipnya mengambil tugas darkroom. Film aman di dalamnya. Magazin memasok dan menyimpan film setelah dicahayai.
4. LoopBila kita memasang film di proyektor, dianjurkan membuat loop agar tarikan film lentur. Nampaknya hal ini disebabkan ketika memasang film ke camera gate dengan cara yang sama. Jadi agar film lentur ditarik dari magazin maka looping mutlak berlakunya
5. Pilot PinPilot Pin atau registration pin adalah alat yang bertugas mengarahkan film yang akan dicahayai dengan bekerjasama dengan claw.Perlu diingat bahwa bila semua komponen yang disebut di atas dimiliki oleh semua jenis kamera, tapi untuk pilot pin hanya beberapa jenis saja yang menggunakannya. Pada dasarnya, tanpa pin, film akan bergerak menurut azas intermittent.Sayangnya bila ada kecerobohan ketika looping maka film tanpa pilot akan berputar terus sampai kusut.C. Persitence of VisionAkhirnya pengertian terhadap persistence of vision dibangun oleh sifat motion picture atau bioskop. Maksudnya, seperti menonton film, adapun gambar yang sampai di mata adalah gambar yang sudah tergulung di rel karena sudah tinggal kesan akibat diilusikan oleh proyeksi.Fenomena ini terjadi karena cepatnya frame berganti (1/50 detik) mengakibatnya memori lama yang tersimpan diotak belum hilang muncul memori baru sudah menggantikannya, sehingga persambungan frame tidak lagi dapat dilihat mata.Rumus fisika sesungguhnya adalah "persistence of vision with regard no moving object" atau sering disebut ilusi.Tak heran bila sering disebut istilah "tipuan mata" atau trick dalam pembuatan film yang pada dasarnya menciptakan kesan sesungguhnya padahal sudah berlalu

baca selengkapnya......

Minggu, 04 Mei 2008

Cara mengoperasikan Kamera Panasonic MD10000

Bagaimanakah cara mengoperasikan Kamera Panasonic MD10000 Jelaskan :

1. Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
2. Bagimana langkah membersihkan head kamera?
3. Berapa Zoom yang ada pada kamera Panasonic MD10000?
4. Ada berapa konektor yang bisa terhubung dengan kamera Panasonic MD10000? Sebutkan!
5. Bagaimana langkah memasukan kaset miniDV yang benar?

Jawab :
1. Menu-menu dalam kamera Panasonic MD 10000


• AC Adaptor, DC input lead and AC main head
• Battery pack (lithium-ion)
• Infra-red remote controller
• External stereo microphone
• S-video cord
• AV cord
• Shoulder strap
• Head cleaning tape
• Lens cap
• Panasonic NV-MD10000 manual

2. Cara untuk membersihkan head kamera :

1. Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record. Jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detika karena akan memperpendek usia head drum anda.
2. Cleaning tape yang anda miliki tampaknya tidak memerlukan cairan (semprot). Untuk DV camcorder, cara membersihkan head drum dengan disemprot mohon dihindari karena dapat merusak head drum.

3. Zoom yang ada pada kamera Panasnic MD 10000
Kualitas lensa kelas menengah dengan optical zoom sebesar 16X cukup untuk shooting dalam keadaan biasa. Disertakan pula digital zoom 'hanya' sampai 10x untuk menjaga distorsi gambar tidak terlalu banyak. Perlu diketahui, bahwa zoom secara digital akan membuat ketajaman gambar berkurang. Pada intinya Panasonic MD1000 ini didesain sebagai kamera professional dengan penggunaan yang semudah kamera amatir.

4. Konektor yang terdapat dalam kamera Panasonic MD 100, yaitu :

1. S-Video
2. Firewire
3. USB
4. Audio-video
5. HDMI

5.Cara memasukan kaset mini dv yang benar

• Cari kemudian buka tempat dimana kaset harus diletakkan (ada di sebelah kanan )
• Tunggu hingga bagian dalam kamera tersebut terangkat dan membuka sendiri.
• Masukkan kaset mini DV (bagian yang berwarna merah berada di bawah dan bagian yang berlubang berada di dalam).
• Tekan bagian dalam kaset tempat diletakan, tunggu hingga bagian itu turun sendiri kemudian baru tutup bagian luar tempat kaset.

baca selengkapnya......

Minggu, 23 Maret 2008

Camera Angle

CA merupakan teknik pengambilan dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan.
  • Bird Eye View
adl merekam gambar dari sudut atas obyek shg obyek terlihat dari bagian atas.
  • Frog Eye Level
Kebalikan dari High Angle/BEV yaitu mengambil gambar dari sudut bwh.
  • Eye level/profile shot
adl standar pengambilan gambar dengan ketinggian Relatif sedang artinya kamera memiliki ketinggian yg hampir sama dg obyek.
  • Artificial Shot

Artificial shot dimaksudkan untuk memperindah shot sehingga lebih bernuansa seni.AS bysax digunakan untuk mengambil suasana alam terbuka.Pemberian aksen dedaunan atau rumput didepan lensa mengesankan gambar terlihat dinamis.

  • Back Light Shot

Adl pngmbilan gmbr yg dlakukan dg posi2 kamera berhadapan secara frontal dg smber chya didepanx shgmemungkinkan terekamx "siluet talent".

baca selengkapnya......

Type of shot

  • ECU(Extreme close up)
Teknik pengambilan gambar dg Framing lebih memusat pd objek/bgian tbuh yg mndkung informasi dlm alur cerita.
  • CU(Close up)

Adl pengambilan gmbar,dmn kamera berada dkat dg subyek sehingga gambar yg dihasilkan "FRAME".

  • MCU(Medium close up)

Adl pengambilan gmbr dg komposisi Framing subyek lbh jauh dari close up ,tetapi lbh dkat dari Medium shoot.

  • MS(Medium shoot)

MS merupakan teknik merekam gmbr kurang lebih setengah badan hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detail subyek dan memberi ruang pandang.

  • FS(Full shoot)

FS memungkinkan pengambilan gmbr dilakukan pd subyek secara utuh dr kepala hingga kaki.

  • MLS(Medium long shoot)

Framing kamera dg mengikut sertakan setting sbg pndkung suasana.

  • LS(Long shoot)

LS merupakan shot dg ukuran framing yg memiliki ruang pandang lbh lebar dari MLS.

  • ELS(Extreeme long shot)

Pengambilan gmbar shgg artis/subyek hampir tdk terlihat. Disini setting ruang sangat berperan, dimaksudkan utk mempertegas/me4mbantu imajinasiruang cerita.

baca selengkapnya......

Kamis, 06 Maret 2008

Tugas Bu Ari Triyanti

Nama : Rizki N.F.
Kelas : 1 Multimedia 2
No.absen : 33


Jenis-jenis produksi:

  1. Video Klip (Music Video)
    Video klip adalah sarana bagi produser music untuk memasarkan produknya lewat
    medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di
    Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang mengiurkan
    seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan
    industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis
    utama (core busines) mereka. Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap
    tahun.
  2. Produksi Animasi
    Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)
    Produksi animasi : bagian yang memiliki tugas membuat,mengolah,dan memperbanyak animasi.
  3. Komersial (iklan) : semua bentuk aktifitas untuk menghindarkan dan mempromosikan ide,barang/jasa secara non personal yang dibayar oleh seponsor tertentu.
  4. Feature film : rangkaian tayangan visual yang menggambarkan bagian dari naskah film.
  5. Film Dokumenter (Documentary Films)
    Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere
    bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-
    an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat
    film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert
    Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan
    realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72).
  6. Film Cerita Pendek (Short Films)
    Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti
    Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek
    dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang
    untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh
    para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin
    berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang
    mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok
    ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.

baca selengkapnya......

Kamis, 21 Februari 2008

Baterai Kamera Video

EnergyGate 300
Part No : 00006
Category : Electronic
Manufacture : KS Electronics
Synopsis :

Produk paling populer ini menjadi best selling , dengan output sebesar 300 watt, dalam keadaan darurat juga dapat dipergunakan untuk mengaktifkan peralatan rumah tangga,seperti, pompa air, lampu, TV, fan dll

Price

: Rp 550.000,00

baca selengkapnya......

Kamis, 14 Februari 2008

video kamera

IDC-1000Z dari Sanyo
Perangkat Kamera Digital Sekaligus Kamera Video


Cara mudah buat mengerti spesifikasi dari kamera digital adalah melalui resolusinya. Memang, kamera film 35mm bisa mengalahkan beberapa kamera digital dalam jumlah pixel. Anda membutuhkan sedikitnya 200 pixel per inci untuk hasil fotografi yang bermutu dari kamera digital.
Keunggulan kamera digital dibanding film seluloid adalah pada perimbangan warna. Perimbangan yang seksama bisa dilakukan kamera digital dengan kondisi cahaya berbeda. Kamera digital juga berkemampuan menangkap detil dalam kilasan terang atau bayangan buram dari suatu suasana. Dapat dibilang, kamera digital sebenarnya lebih baik dan lebih cerdas dari kamera film.
Kata kunci dari kalimat di atas adalah kecerdasan kamera digital. Sebagian besar kamera digital datang dari perusahaan Jepang yang mempunyai pengalaman merekayasa pembuatan saluran gambar dari CCD ke videotape analog (muatan yang ada di camcorder atau kamera video). Mereka kemudian mengadaptasinya ke berbagai perangkat kamera video DV.



dikutip dari : harian umum sore SINAR HARAPAN

baca selengkapnya......

prendz Em-Duo

  • lia_potter
  • jono_gokil
  • uphie_bogel
  • tiena_tiin
  • deasy
  • Mbak_apz
  • jenk_yun
  • septy_dankdut

baca selengkapnya......